3 Pondok Pesantren Langitan, Tuban. Masih sekitaran Jawa Timur, pondok terbesar di Indonesia lainnya ialah Ponpes Langitan, Tuban, yang tepatnya terletak di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Tuban, Jawa

Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Pondok Pesantren? Mungkin anda pernah mendengar kata Organisasi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, sejarah, tujuan, karakteristik, materi, metode dan interelasi. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Pondok Pesantren Secara etimologis, pondok pesantren adalah gabungan dari pondok dan pesantren. Pondok, berasal dari bahasa Arab funduk yang berarti hotel, yang dalam pesantren Indonesia lebih disamakan dengan lingkungan padepokan yang dipetak-petak dalam bentuk kamar sebagai asrama bagi para santri. Sedangkan pesatren merupakan gabungan dari kata pe-santri-an yang berarti tempat santri. Sejarah pondok pesantren di Jawa tidak lepas dari peran para Wali Sembilan atau lebih dikenal dengan Walisongo yang menyebarkan Islam di pulau Jawa pada khususnya. Pada masa Walisongo inilah istilah pondok pesantren mulai dikenal di Indonesia. Ketika itu Sunan Ampel mendirikan padepokan di Ampel Surabaya sebagai pusat pendidikan di Jawa. Para santri yang berasal dari pulau Jawa datang untuk menuntut ilmu agam. Padepokan Sunan Ampel inilah yang dianggap sebagai cikal bakal berdirinya pesantren-pesantren yang tersebar di Indonesia. Apabila diteliti mengenai silsilah ilmu para Walisongo, akan ditemukan bahwa kebanyakan silsilahnya sampai pada Sunan Ampel. Misalnya, Sunan Kalijaga, beliau adalah santri dari Sunan Bonang yang merupakan putra Sunan Ampel. Begitu pula Sunan Kudus yang banyak menuntut ilmu dari Sunan Kalijaga. Setelah periodesasi perkembangan pesantren yang cukup maju pada masa Walisongo, masa-masa suram mulai terlihat ketika Belanda menjajah Indonesia. Pemerintah Belanda mengeluarkan kebijakan yang politik pendidikan dalam bentuk Ordonansi Sekolah Liaratau Widle School Ordonanti yang sangat membatasi ruang gerak pesantren. Tujuannya, pihak Belanda ingin membunuh madrasah dan sekolah yang tidak memiliki izin dan juga bertujuan melarang pengajaran kitab-kitab Islam yang menurut mereka berpotensi memunculkan gerakan subversi atau perlawanan di kalangan santri dan muslim pada umumnya. Hal seperti ini akhirnya membuat pertumbuhan dan perkembangan Islam menjadi tersendat. Sebagai respon penindasan Belanda tersebut, kaum santri mulai melakukan perlawanan yakni, antar tahun 1820-1880 kaum santri memberontak di belahan Nusantara. Akhirnya, pada akhir abad ke-19 Belanda mencabut resolusi tersebut, sehingga mengakibatkan pendidikan pesantren sedikit lebih berkembang. Setelah penjajahan Belanda berakhir, Indonesia dijajah kembali oleh Jepang. Pada masa penjajahan Jepang ini, pesantren berhadapan dengan kebijakan Saikere yang dikeluarkan pemerintahan Jepang. Hal ini ditentang keras oleh Kyai Hasyim Asy’ari sehingga ditangkap dan dipenjara selama 8 bulan. Berawal dari sinilah terjadi demonstrasi besar-besaran yang melibatkan ribuan kaum santri menuntut pembebasan Kyai Hasyim Asy’ari dan menolak kebijakan Seikere. Sejak itulah pihak Jepang tidak pernah mengusik dunia pesantren. Pada masa awal kemerdekaan, kaum sanri kembali berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan fatwa wajib hukumnya mempertahankan kemerdekaan. Setelah Indonesia dinyatakan merdeka, pondok pesantren kembali diuji, karena pemerintahan Soekarno yang dinilai sekuler itu telah melakukan penyeragaman atau pemusatan pendidikan nasional. Pada masa Orde Baru, bersamaan dengan dinamika politik umat Islam dan negara, Golongan Karya Golkar sebagai kontestan Pemilu selalu membutuhkan dukungan dari pesantren. Dari sinilah kemudian ada usaha timbal balik dari pemerintahan dan pesantren. Kondisi nyata seperti itu mengakibatkan pesantren mengalami pasang surut hingga pada era pembangunan. Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren Pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan mempunyai tujuan yang dirumuskan dengan jelas sebagai acuan progam-progam pendidikan yang diselenggarakannya. Profesor Mastuhu menjelaskan bahwa tujuan utama pesantren adalah untuk mencapai hikmah atau wisdom kebijaksanaan berdasarkan pada ajaran Islam yang dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang arti kehidupan serta realisasi dari peran-peran dan tanggung jawab sosial. Setiap santri diharapkan menjadi orang yang bijaksana dalam menyikapi kehidupan ini. Santri bisa dikatakan bijaksana manakala sudah melengkapi persyaratan menjadi seorang yang alim menguasai ilmu, cendekiawan, shalih baik, patut, lurus, berguna, serta cocok, dan nasyir al-ilm penyebar ilmu dan ajaran agama. Secara spesifik, beberapa pondok pesantren merumuskan beragam tujuan pendidikannya kedalam tiga kelompok; yaitu pembentukan akhlak/kepribadian, penguatan kompetensi santri, dan penyebaran ilmu. Pembentukan akhlak/kepribadian Para pengasuh pesantren yang notabene sebagai ulama pewaris para nabi, terpanggil untuk meneruskan perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam membentuk kepribadian masyarakat melalui para santrinya. Para pengasuh pesantren mengharapkan santri-santrinya memiliki integritas kepribadian yang tinggi shalih. Dalam hal ini, seorang santri diharapkan menjadi manusia yang seutuhnya, yaitu mendalami ilmu agama serta mengamalkannya dalam kehidupan pribadi dan masyarakat. Kompetensi santri Kompetensi santri dikuatkan melalui empat jenjang tujuan, yaitu 1. Tujuan-tujuan awal wasail Rumusan wasail dapat dikenali dari rincian mata pelajaran yang masing-masing menguatkan kompetensi santri di berbagai ilmu agama dan penunjangnnya. 2. Tujuan-tujuan antara ahdaf Paket pengalaman dan kesempatan pada masing-masing jenjang ula, wustha, ulya terlihat jelas dibanyak pesantren. Di jenjang dasar ula pengalaman dan tanggung jawab terkait erat dengan tanggung jawab sebagai pribadi. Di jenjang menengah wustha terkait dengan tanggung jawab untuk mengurus sejawat santri dalam satu kamar atau beberapa kamar asrama. Dan pada jenjang ketiga ulya tanggung jawab ini sudah meluas sampai menjangkau kecakapan alam menyelenggarakan musyawarah mata pelajaran, membantu pelaksanaan pengajaran, dan menghadiri acara-acara di masyarakat sekitar pesantren guna mengajar di kelompok pengajian masyarakat. Lebih jauh lagi rumusan tujuan pendidikan dalam tingkat aplikasinya, santri diberi skill untuk membentuk insan yang memiliki keahlian atau kerampilan, seperti ketrampilan mengajar atau berdakwah. 3. Tujuan-tujuan pokok maqashid Tujuan pokok yang ingin dihasilkan dari proses pendidikan dilembaga pesantren adalah lahirnya orang yang ahli dalam bidang ilmu agama Islam. Setelah santri dapat bertanggung jawab dalam mengelola urusan kepesantrenan dan terlihat kemapanan bidang garapannya, maka dimulailah karir dirinya. Karir itu akan menjadi media bagi diri santri untuk mengasaha lebih lanjut kompetensi dirinya sebagai lulusan pesantren. Disinilah ia mengambil tempat dalam hidup, menekuni, menumbuhkan, dan mengembangkannya. 4. Tujuan-tujuan akhir ghayah Tujuan akhir adalah mencapai ridla Allah SWT. Itulah misteri kahidupan yang terus memanggil dan yang membuat kesulitan terasa sebagai rute-rute dan terminal-terminal manusiawi yang wajar untuk dilalui. Penyebaran ilmu Penyebaran ilmu menjadi pilar utama bagi menyebarnya ajaran Islam. Kalangan pesantren mengemas penyebaran ini dalam dakwah yang memuat prinsip al-amru bi al-ma’ruf wa al-nahyu an al-munkar. Perhatian pesantren terhadap penyebaran ilmu ini tidak hanya dibuktikan denga otoritasnya mencetak da’i, akan tetapi juga partisipasinya dalam pemberdayaan masyarakat. Karakteristik Pondok Pesantren Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan mempunyai karakteristik yang sangat kompleks. Ciri-ciri secara umum ditandai dengan adanya Kyai, sebagai figur yang biasanya juga sebagai pemilik Santri, yang belajar dari kyai Asrama, sebagai tempat tinggal para santri dimana Masjid sebagai pusatnya Adanya pendidikan dan pengajaran agama melalui sistem pengajian weton, sorogan, dan bandongan, yang sekarang sebagian sudah berkembang dengan sistem klasikal atau madrasah. Sedangkan ciri secara khusus ditandai dengan sifat kharismatik dan suasana kehidupan keagamaan yang mendalam. Kedua ciri ini masuk kedalam lima klasifikasi pondok pesantren. Kelima klasifikasi pesantren ini adalah Pondok pesantren salaf/klasik yaitu pondok yang didalamnya terdapat sistem pendidikan salaf weton dan sorogan, dan sistem klasikal madrasah salaf. Pondok pesantren semi berkembang yaitu pesantren yang didalamnya terdapat sistem pendidikan salaf, sistem klasikal swasta dengan kurikulum 90% agama dan 10% umum. Pondok pesantren berkembang yaitu pesantren yang kurikulum pendidikannya 70% agama dan 30% umum. Pondok pesantren khalaf/modern yaitu pesantren yang sudah lengkap lembaga pendidikannya, antara lain adanya diniyah, perguruan tinggi, bentuk koperasi, dan dilengkapi takhasus bahasa arab dan inggris. Pondok pesantren ideal yaitu pesantren modern yang dilengkapi dengan bidang ketrampilan meliputi pertanian, teknik, perikanan, perbankan. Dengan harapan alumni pesantren benar-benar berpredikat khalifah fil ardli. Secara umum, pesantren dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yakni pesantren salaf tradisional dan pesantren khalaf modern. Pembedaan ini didasarkan atas dasar materi-materi yang disampaikan dalam pesantren. Dalam sistem dan kultur pesantren dilakukan perubahan yang cukup drastis Perubahan sistem pengajaran dari perorangan atau sorogan menjadi sistem klasikal yang kemudian dikenal dengan istilah madrasah sekolah. Pemberian pengetahuan umum disamping masih mempertahankan pengetahuan agama dan bahasa Arab. Bertambahnya komponen pendidikan pondok pesantren, misalnya ketrampilan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat sekitar, kepramukaan untuk melatih kedisiplinan dan pendidikan agama, kesehatan dan olahraga serta kesenian yang Islami. Lulusan pondok pesantren diberikan syahadah ijazah sebagai tanda tamat dari pesantren tersebut. Biasanya ijazah bernilai sama dengan ijazah negeri. Lembaga pendidikan tipe universitas sudah mulai didirikan di kalangan pesantren. Modernisasi dalam pendidikan Islam merupakan pembaharuan yang terjadi dalam pondok pesantren. Setidak-tidaknya dapat menghapus image sebagian masyarakat yang menganggap bahwa pondok pesantren hanyalah sebagai lembaga pendidikan tradisional. Kini pesantren disamping berkeinginan mencetak para ulama juga bercita-cita melahirkan para ilmuwan sejati yang mampu mengayomi umat dan memajukan bangsa dan negara. Materi Pendidikan dalam Pondok Pesantren Materi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan. Materi pendidikan pesantren ditentukan oleh pondok pesantren itu sendiri, oleh karenanya isi dan tujuan materi pesantren ini harus dinamis, fleksibel, terbuka dan sesuai dengan perkembangan zaman serta kebutuhan masyarakat. Sebagai bagian dari pendidikan, pesantren mempunyai watak utama yaitu sebagai lembaga pendidikan yang memiliki kekhasan tersendiri. Salah satu ciri utama pesantren adalah adanya pengajaran kitab kuning sebagai kurikulumnya. Kitab kuning dapat dikatakan menempati posisi yang istimewa dalam tubuh kurikulum di pesantren. Ditinjau dari segi materi, secara umum isi kitab kuning yang dijadikan rujukan sebagai kurikulum pesantren dapat dikelompokkan menjadi dua. Pertama, kelompok ajaran dasar sebagaimana terdapat pada al-Qur’an dan al-Hadits serta ajaran dari penafsiran ulama terhadap keduanya. Kedua, kelompok kitab kuning yang tidak termasuk dalam ajaran agama Islam akan tetapi kajian yang masuk kedalam Islam sebagai hasil dari perkembangan Islam dalam sejarah. Bagi pesantren, kitab kuning sangatlah penting untuk menfasilitasi proses pemahaman keagamaan yang mendalam sehingga mampu merumuskan penjelasan yang segar tetapi tidak berlawanan dengan sejarah mengenai ajaran Islam, al-Qur’an, dan Hadits Nabi. Kitab kuning yang dijadikan referensi kurikulum begi kalangan pesantren adalah referensi yang kandungannya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Metode Pendidikan dalam Lingkungan Pondok Pesantren Metode pendidikan membicarakan cara-cara yang ditempuh guru untuk memudahkan murid memperoleh ilmu pengetahuan, menumbuhkan pengetahuan kedalam diri penuntut ilmu, dan menerapkannya dalam dalam kehidupan. Untuk memahami cara-cara itu, maka tidak dapat mengabaikan pengertian ilmu pengetahuan dan cara memperolehnya. Metode pengajaran di pesantren adalah bandhongan atau wetonan dan sorogan. Kedua sistem itu digunakan setelah para santri dianggap telah mampu membaca dengan lancar dan menguasai al-Qur’an. Dalam metode bandhongan ini dilakukan dengan cara kyai/guru membacakan teks-teks kitab yang berbahasa Arab, menerjemahkannya kedalam bahasa lokal, dan sekaligus menjelaskan maksud yang terkandung dalam kitab tersebut. Aspek kognitif yang semua santri menjadi aktif adalah metode pengajaran yang juga menjadi ciri khas pesantren; yaitu sorogan. Metode sorogan adalah semacam metode CBSA Cara Belajar Siswa Aktif yang santri aktif memilih kitab kuning, membacanya, kemudian menerjemahkannya di hadapan kyai, sementara itu kyai mendengarkan bacaan santrinya dan mengoreksi bacaan atau terjemahannya jika diperlukan. Penguasaan kitab kuning juga diasah melalui forum yang biasa disebut musyawarah. Dalam forum ini, para santri membahas atau mendiskusikan suatu kasus didalam kehidupan masyarakat sehari-hari untuk kemudian dicari pemecahannya secara fiqh yurisprudensi Islam. Interelasi Pendidikan Pondok Pesantren Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan keagamaan di Jawa, tempat anak-anak muda bisa belajar dan memperoleh pengetahuan keagamaan yang tingkatnya lebih tinggi. Alasan pokok munculnya pesantren adalah untuk mentransisikan Islam tradisional, karena disitulah anak-anak muda akan mengaji lebih dalam kitab-kitab klasik berbahasa Arab yang ditulis berabad-abad yang lalu. Di Jawa kitab-kitab ini dikenal sebagai kitab kuning. Ada ahli sejarah yang menganggap bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan keagamaan yang merupakan kelanjutan dari lembaga pendidikan agama pra-Islam, yang disebut mandala. Mandala telah ada sejak sebelum Majapahit dan berfungsi sebagai pusat pendidikan semacam sekolah dan keagamaan. Mandala adalah tempat yang dianggap suci karena disitu tinggal para pendeta atau pertapa yang memberikan kehidupan yang patut dicontoh masyarakat sekitar karena keshalehannya, atau para pendeta yang memberikan pengajaran keagamaan Hindu-Buddha untuk masyarakat. Tokoh sejarawan menyebutkan bahwa pesantren adalah kelanjutan dari lembaga pendidikan masa pra-Islam, yaitu mandala. Pendapat ini didasarkan atas adanya persamaan antara pesantren dengan mandala, yaitu Sama-sama memiliki lokasi jauh dari keramaian di pelosok yang kosong. Lembaga pendidikan keagamaan Hindu mandala dan lembaga pendidikan keagamaan Islam pesantren sama-sama memiliki tradisi ikatan guru-murid. Menjalin komunikasi antardharma yang juga dilakukan antarpesantren dengan perjalanan rohani atau lelana. Metode pengajaran dengan sistem melingkar halaqah Memang ada banyak persamaan antara mandala dengan pesantren, tetapi belum berarti bahwa ada hubungan antara keduanya yang terjadi secara paralel melalui status daerah yang ditempati. Pesantren tidak dapat disimpulkan mengambil alih begitu saja dari sistem mandala. Ada beberapa pesantren pada abad ke-18 Tegalsari di Panarag, Banjarsari dan Sewulan di Madiun dan ke-19 Maja Pajang dekat Surakarta dan Melangi dekat Yogyakarta yang berdiri diatas tanah pemberian raja, namun hal ini bukan berarti penerusan lembaga pendidikan mandala ke pesantren. Pada masa kerajaan-kerajaan Islam Jawa masih berjaya didaerah pesisir, seperti Gresik, Kudus, Jepara, dan Demak, kemajuan pendidikan Islam memperoleh perhatian penguasa muslim dengan kemajuan perdagangannya. Setelah runtuhnya daerah pantai utara Jawa Tengah dan Jawa Timur ke tangan penguasa Mataram, penyelenggaraan pendidikan tidak memperoleh perhatian dari penguasa lagi. Ditambah dengan kemerosotan ekonomi perdagangan muslim di pesisir yang berpindah menjadi petani di pedalaman. Oleh karena itu, tanggung jawab pendidikan keagamaan Islam memunculkan sumbangan, pembayaran zakat, dan wakaf dari masyarakat, dan lahirlah pesantren-pesantern yang berawal dari upaya ulama bebas yang tergerak pada pendidikan Islam yang lepas dari Keraton Mataram dengan dukungan masyarakat. Diantaranya adalah beliau para ulama yang dahulunya belajar di Makkah dan Madinah. Hal ini memberikan pengaruh pada model penyelenggaraan pendidikan pesantren di Indonesia. Demikian Penjelasan Materi Tentang Pondok Pesantren Pengertian, Sejarah, Tujuan, Karakteristik, Materi, Metode dan Interelasi Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.

Allahberfirman, “Tegakkanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar.” (Qs. al-‘Ankabut: 45). Demikianlah, jika seseorang bersungguh-sungguh mengerjakan shalat dan memahami doa-doanya, jiwanya akan sangat sensitif tetapi sekaligus sangat kuat.

Jakarta - Pondok pesantren adalah tradisi pendidikan yang terus berlangsung di Indonesia. Pesantren menjadi tonggak penting penyebaran Islam dan pengajaran bagi masyarakat dari laman Instagram nucreativemedia, ada sepuluh pondok pesantren ponpes tertua di Indonesia. Tiap pesantren memiliki sejarahnya sendiri sejak zaman penjajah Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu, Kebumen berusia 546 tahunDikutip dari laman Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, pondok pesantren ini berdiri pada tahun 1475. Pendirinya adalah Syekh As Sayid Abdul Kahfi Al Hasani dari Hadhramaut, pendirian pesantren terdapat pada prasasti Batu Zamrud Siberia Emerald Fuchsite berbobot 9 kg di dalam masjid pondok tersebut. Pesantren ini menjadi bukti penyebaran Islam yang sudah ada sejak zaman Prabu Brawijaya 1447-1451 penguasa Pondok Pesantren Luhur Dondong, Semarang berusia 412 tahunLayanan perpustakaan digital UIN Walisongo, Semarang, menyatakan pondok pesantren ini sebagai yang tertua di Jawa Tengah. Salah satu santrinya KH. Ihsan bin Mukhtar mendirikan pesantren Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama PCINU Mesir menyatakan, ponpes ini didirkan Kiai Syafi'i Pijoro Negoro pada tahun 1609. Kiai tersbeut adalah salah satu komandan pasukan Sultan Agung saat menyerbu Pondok Pesantren Nazhatut Thullab, Sampang berusia 319 tahunPesantren yang sudah melayani masyarakat selama tiga abad ini berdiri pada tahun 1702. Dikutip dari situsnya, pendirian ponpes berawal dari kisah Babat Tanah Prajjan yang dilakukan Kyai Abdul ' kyai yang bernama asli Pang Ratoh Bumi diperintah gurunya untuk berdakwah di timur utara kota Sampang yaitu desa Panyajjeen. Wilayah itu kini menjadi Desa Prajjan, Kecamatan Camplong. Saat ini, ponpes juga menyediakan layanan pendidikan formal bagi Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon berusia 306 tahunDikutip dari website PCNU Kabupaten Cirebon, pondok pesantren Babakan Ciwaringin berdiri pada tahun 1705. Ponpes ini didirikan Ki Jatira yang merupakan kiai berdarah asli Ki Jatira adalah Syekh Hasanuddin bin Abdul Latif dari Kajen, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Ki Jatira memilih wilayah Babakan yang saat itu merupakan padukuhan kecil di Kabupaten Cirebon barat daya. Kehadiran ponpes diharapkan bisa mengubah kehidupan masyarakat miskin serta menyebarkan Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan berusia 276 tahunPondok Pesantren Sidogiri adalah lembaga pendidikan salaf yang fokus pada pembekalan akidah, syariah, dan akhlak. Dikutip dari situsnya, posped didirikan Sayyid Sulaiman pada tahun 1745 M atau 1158 Sulaiman adalah keturunan Rasulullah SAW dari marga Basyaiban. Sidogiri awalnya adalah hutan belantara yang banyak dihuni hewan buas, sehingga tidak dijamah manusia. Pembukaan lahan menjadi ponpes dilakukan selama 40 hari. Ponpes Sidogiri masih melayani masyarakat hingga kini di bidang 10 pondok pesantren tertua di Indonesia lain klik di Selanjutnya ya Simak Video "Ustaz Hanan Attaki Resmi Bergabung ke Nahdlatul Ulama" [GambasVideo 20detik]

Marikita buka kembali buku-buku sirah dan hadits-hadits Nabi shalallahu alaihi wa saallam untuk mengenal lebih dekat sosok beliau, yang tentunya dengannya kita akan lebih mencintai beliau dan dapat mengambil ibrah untuk diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Wallahu ta’ala a’lam . Ditulis Oleh : Muhammad Fatwa Hamidan
Pondok Modern Darussalam Gontor. Jika kamu mencari pondok pesantren terbesar maupun terbaik di Indonesia, sudah pasti nama Pondok Modern Darussalam Gontor tak pernah absen dari daftar. Nama ponpes yang lebih dikenal Pondok Modern Gontor ini sudah termasyur di seluruh negeri dengan kurikulum yang modern yang memadukan basis agama dan ilmu umum. Pondok yang terletak di Ponorogo, Jawa Timur ini, setiap tahunnya juga tak pernah sepi didatangi oleh ribuan santri dari seluruh daerah hingga luar beberapa waktu terakhir nama Pondok Modern Gontor ramai diperbincangkan karena dugaan kasus penganiayaan yang menyebabkan seorang santri asal Palembang meninggal dunia. Kejadian ini semakin membuat orang semakin penasaran tentang pondok pesantren yang berdiri sejak abad ke-18 ini. Nah, berikut adalah 5 hal yang perlu kamu ketahui tentang Pondok Modern Darussalam Ada sejak abad ke-18, tapi tercatat berdiri pada tahun 1926Ponpes Gontor Ponorogo. Dikutip dari situs resminya, Pondok Modern Darussalam Gontor PMDG yang terletak di Desa Gontor, Mlarak, Ponorogo, Jawa Timur ini memiliki sejarah yang panjang. Cikal bakal ponpes ini berdiri sebenarnya jauh pada abad ke-18 dan terletak di desa Tegalsari, Ponorogo. Untuk itu, pondok ini terkenal dengan sebutan Pondok Tegalsari. Pendirinya adalah Kyai Ageng Hasan Tegalsari telah berkembang menjadi pondok besar dan memiliki ribuan santri yang berasal dari penjuru nusantara. Saking banyaknya, seluruh desa Tegalsari menjadi pondokan bahkan hingga menyebar ke desa-desa lambat laun, di kepemimpinan generasi keempat Kyai Ageng Hasan, Pesantren Tegalsari mulai surut. Hingga kemudian munculah seorang santri bernama Sulaiman Djamaluddin yang menonjol di berbagai bidang. Singkat cerita, Sulaiman Jamaluddin diambil menantu dan menjadi Kyai muda yang dipercaya untuk memimpin sang Kyai memberi kepercayaan kepada Kyai Sulaiman untuk mendirikan pondok pesantren sendiri di desa Gontor atau lebih kurang 3 kilometer sebelah timur Tegalsari. Di sana, Kyai Sulaiman diberi amanah untuk mendidik 40 santri lalu jumlahnya terus Pesantren Gontor Lama ini hanya bertahan di bawah kepempinan tiga generasi hingga generasi Kyai Santoso Anom Besari cucu dari Kyai Sulaiman Djamaluddin. Saat Kyai Santoso Anom wafat pada 1918 sekaligus menandai berakhirnya pondok pesantren Gontor pada tahun 20 September 1926, tiga dari tujuh putra Kyai Santoso Anom kembali ke Gontor untuk membangun kembali pondok pesantren. Mereka adalah dikenal sebagai Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu Ahmad Sahal 1901–1977, Zainudin Fananie 1908–1967 dan Imam Zarkasyi 1910–1985.Yang menarik adalah, ketiga pendiri ini mewakafkan Pesantren Modern Dasrussalam Gontor kepada umat islam. Pengorbanan untuk melepaskan kepemilikan pribadi ini diterima oleh perwakilan 15 anggota alumni. Barulah kemudian 15 alumni Gontor IKPM ini menjadi Badan Wakaf Pondok kemudian membawahi banyak lembaga dibawahnya, seperti KMI Kulliyatul Mu’allimin/Mu’allimat al-Islamiyah, UNIDA Universitas Darussalam dan Keluarga pendiri sudah mewakafkan pesantren ini kepada umat IslamPonpes Gontor Ponorogo. Karena ketiga pendiri PMDG sudah mewakafkan pondok ke umat islam dan tak lagi menjadi kepemilikan individu atau keluarga, maka Badan Wakaf adalah lembaga tertinggi. Badan Wakaf sekaligus menjadi badan legislatif yang anggotanya para alumni KMI PMDG, yang dipilih setiap 5 tahun Pimpinan Pondok bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban keseharian pondok, atau disebut juga badan eksekutif. Pimpinan Pondok dipilih oleh Badan Wakaf setiap 5 tahun sekali. Saat ini, pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor dijabat oleh tiga orang, yaitu Hasan Abdullah Sahal sejak 1985, Amal Fathullah Zarkasyi sejak 2020 dan Akrim Mariyat sejak 2020.Aset wakaf PMDG ini memaksimalkan untuk unit usaha pondok. Tidak hanya untuk membangun pesantren, tetapi juga membangun unit usaha ekonomi. Tak heran jika awalnya aset wakaf hanya berkisar 5 hektare, saat ini sudah mencapai 750 hektare. Baca Juga Santri Gontor Meninggal Saat Kemah, Kemenag Jatim Minta Usut Tuntas 3. Gontor punya pola pengajaran yang maju dan modernPonpes Gontor Ponorogo. Bisa dikatakan, pola pengajaran di Pondok Modern Darussalam Gontor ini modern. Ini terlihat dari bagaimana PMDG bercermin pada lembaga pendidikan internasional terkemuda di dunia. Empat lembaga yang menjadi sintesis PMDG adalah Universitas Al-Azhar di Mesir, Aligarh dan Santiniketan di India, serta Syanggit di juga menerapkan dua bahasa asing dalam pengajaran sehari-hari, yakni bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Tak hanya pelajaran agama, namun pengetahuan umum juga menjadi yang utama di dalam PMDG itu, beragam ekstrakulikuler ditawarkan kepada santri untuk mengembangkan kemampuan dan minat mereka. Seperti ekstrakulikuler di bidang olahraga, pramuka, keterampilan hingga kesenian. Tak lain agar para santri dapat terus berinovasi di bidang pendidikan, budaya, ekonomi serta berwawasan luas. Sedangkan kurikulum yang diterapkan layaknya pondok pesantren pada umumnya, yakni konsep pendidikan asrama atau boarding school. PMDG memadukan pengajaran pesantren salaf klasik dengan kurikulum modern. Kurikulum modern ini terlihat dengan terintegralnya pendidikan agama dengan pendidikan umum, antara tarbiyah dan ta'lim. Baca Juga Selidiki Dugaan Penganiayaan Santri Gontor, Polisi Periksa 9 Saksi 4. Ribuan santri dari seluruh penjuru tersebar di 20 titik cabangPesantren Modern Gontor Jumlah santri yang pernah mengenyam pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor sudah tak terhitung jumlahnya. Apalagi, ribuan santri datang setiap tahun itu berasal dari seluruh penjuru Indonesia hingga luar negeri. Mereka lalu tersebar di 20 kampus di seluruh Indonesia, mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Aceh, Lampung, Sumatera Barat, Riau, Sulawesi Tengah hingga Sulawesi tak heran jika PMDG terkenal dengan keragaman para santrinya. Beberapa kebijakan pun diterapkan seperti dalam satu kamar akan terdiri dari santri yang berasal dari berbagai Salah satu ponpes terbaik di Indonesia dengan deretan alumni yang menjadi tokoh nasionalPonpes Gontor Ponorogo. Pondok Modern Gontor merupakan salah satu ponpes terbaik di Indonesia. Ijazah yang dikeluarkan yakni ijazah KMI Gontor yang setara dengan tingkat SMA, sebelumnya sudah mendapat pengakuan lebih dulu dari perguruan tinggi di luar negeri bahkan departemen pendidikan negara lain. Seperti pengakuan dari Mesir, Pakistan, Jornadia, Arab Saudi dan pengakuan dari beberapa universitas lain seperti Sudan, Malaysia hingga pesantren ini juga terkenal dengan penerapan disiplin, penguasaan bahasa asing yakni bahasa Arab dan bahasa Inggris, kaderisasi dan jaringan alumni yang sangat kuat. Hingga detik ini, tak terhitung alumni yang diberi amanat menjadi pemimpin dan menjadi tokoh besar di berbagai bidang, seperti Emha Ainun Nadjib budayawan, Nurcholis Madjid cendekiawan muslim, Hasyim Muzadi Mantan Ketum PBNU, Din Syamsuddin Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Adnan Pandu Praja Mantan Wakil Ketua KPK, Hidayat Nur Wahid Mantan Ketua MPR RI dan deretan nama besar lainnya. Baca Juga Ada Dua Santri Lain yang Jadi Korban Dugaan Penganiayaan di Gontor IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Apayang kita ketahui tentang para korban? Wakil gubernur wilayah Kemerovo, Vladimir Chernov, mengatakan 13 jenazah ditemukan di salah satu ruang bioskop. Kebakaran di pondok pesantren di Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional islam yang ada untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama islam tafaqquh fiddin dengan menekankan moral agama sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang memiliki kontribusi penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Lembaga ini layak diperhitungkan dalam pembangunan bangsa Indonesia dalam bidang pendidikan, keagamaan, dan secara historis, pesantren memiliki pengalaman luar biasa dalam membina, mencerdaskan dan mengembangkan masyakat di sekelilingnya. Pesantren telah lama menyadari bahwa pembangunan sumber daya manusia SDM tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga semua komponen masyarakat, termasuk dunia pesantren. Karena itu sudah semestinya pesantren yang telah memiliki nilai historis dalam membina dan mengembangkan sumber daya manusia ini terus didorong dan dikembangkan kualitasnya. Pondok pesantren pada umumnya membahas keilmuan, mulai dari tata bahasa arab, nahwu dan sharaf, tafsir, dan membaca al-quran qiraat, tauhid, fiqih empat mazhab, umumnya imam syafii, akhlaq, mantiq, sejarah, hingga tasawwuf. Selain itu, aksara jawi, yaitu huruf arab dengan bahasa melayu, kian memanipulasi pesantren sebagai pusat transfer ilmu yang menghubungkan corak khas nusantara di tenga tengah dunia antara pondok pesantren, ada beberapa ciri khas, di antara lain, di antara yang terkenal di antara para kiai atau para pesantren di sana para santri. Kemudian, kehidupan yang sederhana atau yang disebut zuhud, kemandirian, gotong royong, pemberlakuan antara agama, serta partisipasinya di tengah masyarakat sebagai pemberi solusi dan mengayomi, alih alih ekslusif dan dialihkan. Selain itu teknik yang didukung juga terbilang program halaqah dan hafalan atas teks teks dasar keilmu agamaan membuat nama pesantren semakin dikenal masyarakat sebagai tonggak ilmu agama yang kuat dan sebagai munculnya ada tiga unsur utama penompang eksis dan tidaknya dalam pendidikan, yaitu kiai sebagai pendidik sekaligus pemilik pondok dan para santri, kurikulum pondok pesantren, dan sara peribadatan serta pendidikan, seperti masjid, rumah kiai, pondok, madrasah, dan bengkel-bengkel keterampilan. Unsur-unsur tersebut mewujud dalam bentuk kegiatannya yang terangkum dalam tridharma pondok pesantren, yaitu pembinaan keimanan dan ketakwaan kepada allah swt, pengembangan keilmuan dan keahlian yang bermanfaat, serta pengabdian pada agama, masyarakat, dan negara. Dalam kondisi bangsa indonesia yang saat ini krisis moral, pesantren sebagai lembaga pendidikan yang membentuk dan mengembangkan nilai-nilai moral harus menjadi pelopor sekaligus inspirator pembangkit reformasi gerakan moral bangsa. Dengan begitu pembangunan tidak menjadi hampa dan kering dari nilai nilai eksistensinya. Pesantren pada umunya bersifat mandiri dan tidak tergantung pada pemerintah atau kekuasaan yang ada. Dengan sifat kemandiriannya inilah pesantren bisa memgang teguh kemurniannya sebagai lembaga pendidikan islam. Pesantren pun tidak mudah dimasuki oleh aliran aliran atau paham yang tidak sesuai dengan ajaran islam. Lihat Pendidikan Selengkapnya
Dalamlingkungan Pondok Pesantren citizen journalism ini lebih memberikan jalan bagaiman cara santri berdakwah mengenai agama dan pemahamannya. Peran agama dalam citizen journalism berfungsi lebih pada dakwah dan etika penyampain berita dan informasi dimana yang berperan aktif adalah santri dan para ulama di Pondok Pesantren.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. SITI KHOERIYAH 1112053100033Manajemen Haji dan Umroh / 2UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTANama pondok pesantren mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Apa sich yang anda ketahui tentang pondok pesantren? mungkin di antara kita ada yang pernah merasakan hidup di pondok pesantren atau dikalangan masyarakat biasa disingkat ponpes. Konon, istilah pesantren katanya berasal dari kata “santri” yang berarti murid yang kemudian diberi imbuhan pe-an menjadi pe-santri-an dan kemudian orang menyebutnya menjadi pesantren, sedangkan istilah pondok itu katanya berasal dari Bahasa Arab yaitu funduq yang berarti asrama atau tempat penginapan. Sedangkan menurut terminologi banyak sekali versinya menurut para ahli, salah satunya yaitu menurut Mastuhu “pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama islam dengan menekankan pentingnya moral agama islam sebagai pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari”.Di dunia pesantren pasti tidak asing lagi dengan istilah kyai dan santri. Apa sich yang dinamakan santri ? Santri merupakan sebutan untuk para murid yang bertempat tinggal atau bermukim di pondok pesantren, adapun kyai itu biasanya merupakan sebutan untuk pimpinan atau pendiri pondok pesantren pesantren termasuk produk budaya Indonesia yang merupakan lembaga pendidikan Islam tertua. Pesantren merupakan salah satu lembaga untuk menyebarkan agama islam di Indonesia dan mulai muncul pada zaman walisongo di pulau Jawa. Dan sejarah mengatakan banyaknya pondok pesantren yang tersebar di Indonesia pada zaman sejarahnya, konon pondok pesantren katanya berawal dari adanya kyai, yang kemudian datang seseorang yang ingin menuntut ilmu agama kepada beliau. Setelah semakin lama berjalan semakin banyak pula orang yang datang untuk belajar kepada beliau, dan dari sinilah para kyai mulai memiliki kesadaran untuk membuat suatu tempat atau pondok yang kira-kira mampu untuk menampung mereka. Selanjutnya, para santrinyalah yang mempopulerkan istilah pondok pesantren sehingga nama tersebut dapat tersebar pondok pesantren identiknya hanya mempelajari agama ilmu akhirat saja. Namun semakin berkembangnya zaman, ternyata pintar agama saja tidak cukup dan adanya tuntutan kebutuhan dunia maka timbulah kesadaran masyarakat untuk mempelajari ilmu umum ilmu dunia. Dan dari sinilah, kemudian pondok pesantren dibedakan menjadi pesantren salafi dan pesantren modern. Pesantren salafi itu dikhususkan hanya mempelajari agama atau ilmu akhirat saja, sedangkan pondok pesantren modern selain mempelajari agama ilmu akhirat juga mempelajari umum ilmu dunia. Jadi selain mengaji kitab, pesantren modern juga menyediakan sekolah umum. Sehingga kita seimbang antara ilmu agama dengan ilmu umum. Dan ini merupakan suatu kelebihan pondok pesantren dibandingkan dengan sekolah perbedaan pesantren zaman dahulu dengan zaman sekarang ini terlihat jelas pada sistem pengajaran, metode dan fisik pembangunannya. Dan dapat dikatakan bahwa pesantren zaman dahulu itu termasuk pesantren salafi, karena hanya mengkaji agama. Pesantren zaman dahulu lebih menerapkan keikhlasan dan kesederhanaan, diantaranya keikhlasan seorang guru atau kyai yang mengajar pada saat itu tidak meminta pungutan biaya. Dalam arti kyai tak terlalu mempedulikan bagaimana dirinya, yang terpenting menurutnya bagaimana beliau memberikan ilmunya kepada orang lain. Antara kyai dan santrinya sama-sama melakukan bertani, berdagang dan sebagainya yang kemudian hasilnya mereka gunakan bersama. Hal ini dilatarbelakangi oleh keadaan ekonomi yang terjadi pada saat itu. Dan tidak heran bila santri pada zaman dahulu banyak yang berhasil dikarenakan mereka lebih mandiri. Kemudian seiring berkembangnya zaman dan teknologi kini sudah semakin canggih, pondok pesantren sekarang pun dibentuk lebih modern. Sistem pembelajaran, metode dan fisik pembangunannya pun lebih maju. Kehidupan santri zaman sekarang pun tidak sesulit zaman dahulu, namun tuntutan zaman pada saat ini lebih sulit dibandingkan zaman didirikannya pondok pesantren itu awalnya untuk membantu menyebarluaskan agama islam di Indonesia, namun seiring berkembangnya zaman dan agama islam pun sudah tersebarluaskan tujuan pun kini berubah, yaitu untuk menciptakan para kader islam yang sholeh dan sholehah. Karena yang kita ketahui masalah pada zaman sekarang yaitu terletak pada akhlak dan moral. Dan ini sangat diperlukan oleh semua kader penerus bangsa yang nantinya akan menggantikan para pemimpin terdahulu, seperti para tokoh nasional yang merupakan para alumnus pesantren diantaranya yaitu KH. Abdurrahman Wahid, mantan presiden republik Indonesia dan sekaligus menjadi kyai , KH. Hasyim Asy’ari, yang merupakan pendiri NU, KH. Hasyim Muzadi , ketua jadi kesimpulannya pondok pesantren itu selalu akan mengalami perubahan dan semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan zaman. Lihat Sosbud Selengkapnya
Untukmempersiapkan diri menghadapi wawancara, baca rangkuman 22 pertanyaan yang bisa muncul ketika wawancara kuliah. 1. Ceritakan mengenai dirimu? 2. Apa yang membuat kamu tertarik masuk jurusan ini (dan kampus ini)? 3. Kamu tahu dari mana mengenai info kampus ini? 4. Sejauh ini, apa yang kamu ketahui tentang jurusan ini?
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh, Halo sahabat kompasianer sekalian, bagaimana kabarnya semoga selalu diberikan kesehatan yang melimpah ya oleh Allah SWT dalam musim pandemi ini. Pada peristiwa covid-19 ini banyak sekali tempat-tempat untuk menuntut ilmu diliburkan. Termasuk tempat menuntut ilmu saya dulu yaitu pondok pesantren. Pasti kompasianer sekalian juga sudah pernahkan mendengar istilah "pondok pesantren" jika kalian beragama islam pasti sudah pernah mendenganrnya kan tapi jika kalian yang beragama selain muslim seperti kristen, hindu, buddha, tionghoa dan masih banyak lagi pasti ada yang belum. Nah, karena kompasianer ini bukan hanya yang beragama islam saja bagaimana kalau saya perkenalkan dulu "Apa sih pondok pesantren itu?". Nah di sini itu kompasianer sekalaian menurut saya, pondok pesantren itu adalah tempat dimana kita tinggal bersama teman-teman yang baru, bersama ustadz dan ustadzahsebutan guru laki-laki dan guru perempuan di pondok pesantren yang baru serta tempat kita menuntut ilmu agama. Pondok pesantren itu juga adalah tempat dimana kita memperdalam ilmu atau pendidikan islam yang akan kita selalu amalkan dikehidupan kita sehari-hari dan selalu mementingkan moral dalam kehidupan bermasyarakat dilingkungan sekitar kita. Kalau menurut pondok pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan Islam tradisional yang para siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Nah, karena saya sendiri sudah pernah mengalaminya, saya disini ingin sekali membagikan pengalaman saya kepada kompasianer sekalian nih tentang " Apa itu pondok pesantren? serta bagaimana kehidupan santriwan dan santriwati semasa mondok di pesantren? dan apa saja sih kegiatan-kegiatannya santriwan dan santriwati?." Karena sebelumnya tadi sudah saya jelaskan tentang " apa itu pondok pesantren?" maka disini saya akan membagi pengalaman saya semasa mondok dipondok pesantren. Jika ditanya " bagaimana kehidupan dipondok pesantren itu?" ya menurut saya, kehidupan dipondok pesantren itu cukup menyenangkan walaupun pasti ada yang tidak menyenangkan juga terutama itu pada aturan nya yang ketat. Tetapi itu sudah menjadi kewajiban bagi kita jika kita memang ingin menuntut ilmu di pondok pesantren. karena setiap pondok pesantren itu pasti menerapkan aturan-aturan yang harus dijalankan mau dimana pun itu. Jadi, jika saya uraikan pengalaman saya selama 3 tahun dipondok pesantren itu pasti banyak sekali lika-liku saya selama dipondok pesantren itu. Terutama pada saat saya dihukum oleh senior karena melanggar peraturan senior yang dibuat disetiap asramanya. Tetapi terlepas dari peristiwa yang tidak meyenangkan itu, menurut saya kehidupan dipondok pesantren itu sangat menyenangkan terutama pada teman. Misalkannya saja jika kita dihukum bersama-sama teman itu lebih menyenangkan dibanding dihukum sendirian. Jadi memang didunia ini kita tidak bisa hidup tanpa campur tangan dari orang lain. baik itu orang yang menjahati kita atau pun tidak. Balik lagi tentang bagaimana kehidupan di pondok pesantren itu, sebenarnya jika kita menjalankan nya dengan hati yang ikhlas itu akan lebih mudah dibanding dengan hati yang terpaksa masuk ke pondok pesantren. Jadi inti nya itu kita harus menjalani sesuatu itu dengan hati dan kemauan yang ikhlas. 1 2 3 4 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Kedua Digital Marketing membantu membangun Brand Reputation bisnis anda. Kini masyarakat modern selalu melakukan pencarian info melalui internet. Paksaan covid-19 membuat masyarakat maju dan modern lebih cepat. Masukkan kata kunci dan dalam hitungan detik apa yang ingin kita ketahui muncul. Masyarakat bebas bersuara apapun tentang
Pesantren, pondok pesantren, atau sering disingkat pondok atau ponpes, adalah sebuah asrama pendidikan tradisional, di mana para siswanya semua tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pesantren adalah tempat menuntut ilmu agama dn ilmu umum
Salahsatu istilah yang biasa kita dengar dalam dunia digital adalah DNS. Apa itu DNS? Inilah Pengertian yang Harus Kamu Ketahui! Jofinno Herian. Rabu, 10 Mei 2017, 10:00 WIB. Share. Tags Terkait: teknologi dns Domain Name System. Baru Wakafkan Tanah 9.900 Meter Persegi untuk Pondok Pesantren, Hidup Bahagia dengan Istri Muda. Ragam. 3
7 ALASAN KENAPA KAMU HARUS MASUK PONDOK PESANTREN Bicara mengenai pondok pesantren, apa sih yang ada di benak kalian? Apakah pondok terlihat seperti tempat yang menyenangkan ataukah pondok terlihat seperti tempat yang akan memaksamu terus belajar? Nah, ada banyak alasan mengapa orang-orang menjadi santri pondok. Berikut ini ada 7 alasan memilih masuk pondok pesantren 1. Membuat Orang Tua Merasa Aman Di pondok pesantren, pengajaran ilmu Islam intens, komprehensif dan terpadu, dapat mencegah anak-anak dari pergaulan buruk 2. Mendalami Ilmu Agama ilmu agama dapat menjadi fondasi keimanan yang kuat untuk membentuk akhlak yang baik, sehingga menjadi solusi sesuai dengan kaidah agama Islam. 3. Tahfidz dan Bahasa Inggris Selain hafalan Al Qur’an di pesantren mendapat pelajaran bahasa arab dan agama, disampaikan dengan menggunakan bahasa pengantar bahasa Arab. Dan materi bahasa Inggris menambah kompetensi siswa, 4. Tempat Suasana Islami Suasana yang Islami pondok menambah keimanan dan kenyamanan belajar agama 5. Menemukan Teman-teman Soleh Menemukan banyak teman yang memeberi motivasi beribahada, menimba ilmu agama, belajar akhlak dan adab 6. Ibadah Lebih Tertata Dan Teratur Dengan motivasi tinggi dan pengajaran di pondok, ibadah jadi lebih disiplin. 7. Dibimbing Oleh Ahli Ilmu Agama Belajar dibimbing oleh ustadz dan ustadzah yang akan mengarahkan dan membekali anak-anak kita di pondok Ponpes Modern Al Khair Ponorogo menawarkan tempat belajar dengan kurikulum yang baik. Khususnya pesantren modern, di sana para santri juga mempelajari berbagai ilmu pengetahuan sebagaimana pada sekolah negeri atau umum. Sahabat muslim, Makin penasaran.. Yuk Kunjungi website kami. Jazakallahu khairan. Website Instagram facebook Yayasan Alkhair Ponorogo Youtube AL-KHAIR TV tahunajaranbaru semester2 alkhairponorogo alkhair santrijatim santriponorogo ponorogo pesantren santri pondok pondokpesantren santriindonesia santrihits santrikeren santrimengaji santrinusantara pesantrenstory pesantrenku pesantrennusantara ayomondok sekolahislam sekolahtahfidz madrasah madrasahberprestasi muslim muslimah ulama alasantri seputarsantri pendidikanislam wHGro.
  • kzz5bj4sx1.pages.dev/4
  • kzz5bj4sx1.pages.dev/121
  • kzz5bj4sx1.pages.dev/344
  • kzz5bj4sx1.pages.dev/372
  • kzz5bj4sx1.pages.dev/430
  • kzz5bj4sx1.pages.dev/186
  • kzz5bj4sx1.pages.dev/354
  • kzz5bj4sx1.pages.dev/397
  • apa yang kamu ketahui tentang pondok pesantren